7 Gempa Bumi Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

Sepanjang sejarah, sifat Bumi yang tidak dapat diprediksi telah menunjukkan kekuatannya yang luar biasa melalui gempa bumi yang dahsyat. Peristiwa seismik ini telah menyebabkan kerusakan dahsyat pada populasi, kota, dan seluruh negara. Beberapa gempa bumi paling mematikan dalam sejarah telah meninggalkan bekas luka yang bertahan lama dalam ingatan dunia. Berikut adalah daftar 7 gempa bumi paling mematikan, diukur berdasarkan besarnya, jumlah korban tewas, dan kerusakan yang ditimbulkannya. Daftar ini menjadi saksi kekuatan alam dan ketahanan manusia.

1. Gempa Valdivia 1960 (berkekuatan 9,5)
Gempa Bumi Valdivia 1960, yang juga dikenal sebagai Gempa Bumi Besar Cile, adalah gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah manusia, dengan kekuatan 9,5 skala Richter. Gempa bumi dahsyat ini melanda lepas pantai Cile selatan pada 22 Mei 1960 dan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Pasifik, menyebabkan kehancuran tidak hanya di Cile tetapi juga di daerah-daerah yang jauh seperti Hawaii, Jepang, dan Filipina. Gempa bumi berlangsung selama sekitar 10 menit dan diikuti oleh serangkaian gempa susulan, termasuk satu gempa berkekuatan 7,9 skala Richter. Jumlah korban tewas diperkirakan sekitar 1.000 hingga 6.000 orang, dengan beberapa sumber mengklaim hingga 2 juta orang terkena dampak secara total.

Wilayah selatan Chili, khususnya kota Valdivia, menanggung beban bencana, dengan tanah yang retak dan sebagian besar lanskap tenggelam ke laut. Tsunami besar, yang dipicu oleh gempa bumi, menghantam pantai Chili, menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan hilangnya nyawa. Selain kehancuran akibat gempa bumi, gelombang tsunami juga mencapai pantai Jepang dan Amerika Serikat, memicu kekhawatiran yang meluas. Salah satu fakta paling menarik tentang gempa bumi ini adalah dampak geologis yang signifikan yang ditimbulkannya. Gempa bumi menyebabkan seluruh wilayah pesisir Chili naik atau turun hingga 25 kaki. Gempa bumi tersebut mengubah geografi wilayah tersebut, dan dampaknya masih terlihat hingga saat ini.

2. Gempa Bumi Samudra Hindia 2004 (berkekuatan 9,1-9,3 skala Richter)
Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi bawah laut yang dahsyat terjadi di lepas pantai Sumatra, Indonesia, di Samudra Hindia. Gempa bumi berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala Richter tersebut merupakan salah satu gempa bumi paling dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah, dengan jumlah korban tewas melebihi 230.000 orang di 14 negara. Kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami yang terjadi setelahnya masih tak tertandingi di zaman modern. Pusat gempa bumi tersebut terletak sekitar 160 mil di lepas pantai Sumatra, dan memicu serangkaian gelombang tsunami besar yang menghantam pantai Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand, dan beberapa negara lain yang berbatasan dengan Samudra Hindia.

Dalam hal dampak manusia, Gempa Bumi Samudra Hindia 2004 merupakan tragedi global. Seluruh komunitas hancur, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Gelombang tsunami mencapai kecepatan hingga 500 mil per jam, dan gelombang setinggi 100 kaki menghantam kota-kota pesisir, mengejutkan penduduk. Peristiwa itu juga menyoroti kurangnya sistem peringatan tsunami di wilayah Samudra Hindia, yang membuat situasi semakin buruk. Dampak gempa bumi dan tsunami menyebabkan salah satu upaya bantuan kemanusiaan terbesar yang pernah ada, dengan negara-negara dari seluruh dunia bersatu untuk memberikan bantuan dan pertolongan ke wilayah yang terkena dampak.

3. Gempa Bumi Shaanxi 1556 (Magnitudo 8,0)
Gempa Bumi Shaanxi 1556, yang sering dianggap sebagai gempa bumi paling mematikan dalam sejarah yang tercatat, terjadi pada dini hari tanggal 23 Januari 1556, di provinsi Shaanxi di Tiongkok utara. Gempa bumi tersebut, dengan perkiraan kekuatan 8,0, menewaskan sekitar 830.000 orang, meskipun beberapa laporan menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi. Pusat gempa bumi berada di dekat kota kuno Xi’an, yang sangat terdampak oleh gempa tersebut. Kehancuran tersebut tidak hanya disebabkan oleh guncangan tanah tetapi juga karena runtuhnya bangunan, yang sebagian besar dibangun dari arsitektur bata lumpur tradisional di wilayah tersebut.

Salah satu fakta paling menarik tentang gempa bumi ini adalah bahwa wilayah tersebut memiliki sejarah panjang aktivitas seismik, dan banyak bangunan yang rentan runtuh karena konstruksinya yang buruk. Faktanya, wilayah tersebut telah mengalami beberapa gempa bumi yang signifikan sebelumnya, tetapi gempa bumi kali ini sangat dahsyat karena ukurannya dan fakta bahwa gempa bumi terjadi pada saat banyak orang tinggal di rumah gua yang dibangun dengan buruk. Kerusakannya sangat parah sehingga seluruh desa terkubur, dan diperkirakan gempa bumi tersebut menyebabkan salah satu jumlah korban tewas tertinggi yang pernah ada.

4. Gempa Bumi Tōhoku 2011 (Magnitudo 9.0)
Pada tanggal 11 Maret 2011, Gempa Bumi Tōhoku melanda lepas pantai timur laut Jepang. Dengan kekuatan 9,0 SR, gempa ini merupakan salah satu gempa bumi terkuat yang pernah melanda Jepang, dan memicu tsunami besar yang menyebabkan kerusakan luas di sepanjang garis pantai negara tersebut. Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami tersebut mencapai lebih dari 18.000 orang, dengan ribuan lainnya terluka dan mengungsi. Selain menelan korban jiwa yang besar, gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan bangunan, khususnya di kota Sendai, yang hancur akibat tsunami.

Aspek yang paling tragis dari gempa bumi ini adalah bencana di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Tsunami tersebut menyebabkan kerusakan parah pada sistem pendingin pembangkit listrik, yang menyebabkan krisis nuklir yang semakin memperparah kerusakan. Gempa Bumi Tōhoku tetap menjadi salah satu bencana alam yang paling berkesan di abad ke-21, yang menyoroti kerentanan infrastruktur modern terhadap kekuatan alam dan ketahanan masyarakat Jepang dalam menghadapi peristiwa bencana seperti itu.

5. Gempa Bumi San Francisco 1906 (Berkekuatan 7,8)
Gempa Bumi San Francisco 1906 merupakan salah satu gempa bumi paling terkenal dan merusak dalam sejarah Amerika Serikat. Gempa bumi yang melanda pesisir California pada tanggal 18 April 1906 ini berkekuatan 7,8 skala Richter dan menyebabkan kerusakan yang meluas di seluruh Wilayah Teluk San Francisco. Gempa bumi itu sendiri menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bangunan dan infrastruktur, tetapi kebakaran berikutnya yang terjadi di seluruh kota merupakan penyebab sebenarnya dari sebagian besar kematian dan kerusakan. Kebakaran tersebut berkobar selama beberapa hari, dipicu oleh pipa gas yang putus dan rusaknya pipa air, sehingga hampir mustahil bagi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkannya.

Lebih dari 3.000 orang tewas, dan sekitar 80% wilayah San Francisco hancur. Gempa bumi tersebut juga memicu migrasi besar-besaran penduduk dari Pantai Barat ke wilayah lain di Amerika Serikat, karena penduduk berusaha membangun kembali kehidupan mereka setelah kehilangan segalanya. Gempa bumi tahun 1906 tetap menjadi momen penting dalam sejarah Amerika, yang menyebabkan perubahan dalam tata bangunan dan praktik tanggap darurat untuk lebih siap menghadapi peristiwa seismik di masa mendatang.

6. Gempa Besar Kanto 1923 (7,9 skala Richter)
Gempa Besar Kanto 1923 melanda Jepang pada tanggal 1 September 1923, dengan kekuatan 7,9 skala Richter, menghancurkan wilayah Kanto, yang meliputi Tokyo dan Yokohama. Gempa tersebut menyebabkan sekitar 142.800 kematian, yang sebagian besar disebabkan oleh kebakaran yang dipicu oleh gempa tersebut. Pusat gempa terletak di lepas pantai Honshu, pulau utama Jepang, dan gempa tersebut terasa di seluruh wilayah tersebut. Selain kebakaran, bangunan runtuh dan tanah longsor yang meluas menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Salah satu aspek paling tragis dari Gempa Besar Kanto adalah kepanikan masyarakat yang mengakibatkan kematian massal. Setelah gempa terjadi, tersebar rumor tentang penduduk Korea yang menyerang warga Jepang, yang mengakibatkan massa menghakimi dan kekacauan. Jumlah korban tewas akibat gempa itu sendiri cukup signifikan, tetapi pergolakan sosial ini memperparah kehancuran.

7. Gempa Messina 1908 (berkekuatan 7,1)
Gempa Bumi Messina 1908 melanda Italia selatan pada tanggal 28 Desember 1908, dengan kekuatan 7,1 skala Richter. Gempa bumi tersebut menyebabkan hancurnya kota Messina dan Reggio Calabria, yang masing-masing terletak di pulau Sisilia dan daratan utama Italia. Jumlah korban tewas diperkirakan antara 60.000 hingga 100.000 orang, menjadikannya salah satu gempa bumi paling mematikan dalam sejarah Eropa. Gempa bumi tersebut diikuti oleh tsunami besar, yang menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Kerusakan yang terjadi di Messina sangat parah sehingga kota tersebut tidak pernah dibangun kembali sepenuhnya dalam bentuk aslinya. Bahkan, sebagian besar infrastrukturnya diganti, dan teknik konstruksi modern digunakan untuk membuat kota tersebut lebih tangguh terhadap gempa bumi di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *